Buat kamu yang penasaran apa itu mata uang crypto bisa mulai menggali informasinya di sini. Apalagi sekarang instrumen investasi ini makin populer. Terutama karena transaksinya yang bisa dilakukan siapa saja dengan jumlah dan nilai yang sangat fleksibel serta tanpa terbatas geografis.
Meski begitu, Indonesia sangat hati-hati menyikapi kehadiran teknologi baru ini. Terbukti dengan adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2021 yang mengharamkannya karena mempertimbangkan kemanfaatan dari mata uang crypto.
Melansir dari Investor.id, fatwa ini ternyata memiliki pengecualian untuk jenis aset kripto yang memiliki manfaat yang jelas. Misalnya beberapa kripto yang akan kita bahas di bawah. Meski begitu, Teman-teman bisa menelisik kembali informasi ini dan lebih banyak update soal kripto supaya tidak salah membuat keputusan.
Sebenarnya Apa Itu Mata Uang Crypto dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Mata uang kripto atau sering disebut dengan cryptocurrency berasal dari dua kata, yaitu cryptography (kriptografi) dan currency (mata uang). Artinya mata uang dalam bentuk digital yang dilindungi dengan kode rahasia.
Kode tersebut adalah rangkaian rumit yang berfungsi dalam menjaga keamanannya. Dengan demikian, mata uang kripto tidak akan mungkin bisa dipalsukan maupun dibelanjakan secara ganda.
Dalam sejarahnya, kriptografi sebenarnya adalah kode rahasia untuk melindungi informasi atau saluran informasi. Ini dipakai pada masa Perang Dunia II oleh Jerman supaya pesannya tidak mudah dibaca oleh pihak sekutu.
Sedangkan cryptocurrency sendiri dibuat dengan teknologi blockchain yang sifatnya terdesentralisasi. Blockchain merupakan teknologi mirip dengan buku besar yang terdistribusi dalam jaringan komputer.
Mata uang kripto ini memiliki tiga sifat utama, yaitu terenkripsi, digital, dan terdesentralisasi. Maksudnya adalah bahwa mata uang ini berupa kode yang diubah menjadi kode rahasia, hanya ada di dalam jaringan internet atau tidak bisa disentuh secara fisik, dan tidak dikendalikan otoritas pihak ketiga.
Berbeda dengan mata uang konvensional seperti Dolar, Rupiah, Euro, Rupee, dan lain-lain. Mata uang ini jelas sekali bisa kita pegang dalam bentuk kertas atau logam. Ada pihak yang mengendalikannya juga berupa bank dan pemerintah.
Sedangkan mata uang crypto kebal terhadap campur tangan pihak ketiga. Sepenuhnya dikendalikan oleh pengguna masing-masing lewat internet.
Misalnya ketika melakukan transaksi dengan bitcoin, maka bukti pembayarannya berupa kode kriptografi dalam media digital. Tidak ada yang bisa memalsukannya atau memanipulasinya karena bukti tersebut langsung diverifikasi dalam blockchain.
Jenis Cryptocurrency yang Populer Saat Ini
Ada ribuan mata uang crypto yang sudah diperdagangkan saat ini. Hanya saja tidak semua negara menerimanya sebagai pembayaran yang sah.
El Salvador adalah negara yang sudah melegalkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran. Sedangkan negara lain masih beradaptasi dengan kehadiran mata uang digital ini. Misalnya Indonesia baru menerima 229 kripto sebagai aset investasi yang legal dan diakui oleh Bappebti.
Sedangkan mata uang crypto yang sedang populer sekaligus diakuti Bappebti ada 7 jenis. Kesemuanya ini merupakan aset digital yang paling tinggi kapitalisasi pasarnya dalam Dolar AS. Apa saja?
1. Bitcoin
Crypto yang memiliki mata uang dengan nama BTC ini adalah yang paling populer di dunia. Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 di atas teknologi blockchain.
Berbeda dengan mata uang kripto lainnya, BTC jumlahnya dibatasi hingga 21 juta buah sejak awal mula dibuat. Alasan keterbatasan jumlahnya inilah yang membuat crypto satu ini punya harga yang tinggi saat ini.
2. Ethereum
Mata uang digital ini menempati urutan kedua dalam kapitalisasi pasar dunia. Meskipun begitu, Ethereum atau ETH memiliki keunggulan yang membuatnya diminati banyak investor, yaitu blockchain yang bisa diprogram oleh siapa saja.
Artinya setiap developer di seluruh dunia menggunakan blockchainnya untuk membuat aplikasi baru yang mengadopsi sifat desentralisasi. Misalnya token Rupiah dan berbagai token lainnya sudah banyak dibangun di atas jaringan Ethereum.
3. Polkadot
Sebuah cryptocurrency sepertinya harus memiliki keunikan yang unggul supaya bisa menjadi populer. Ini juga yang dimiliki oleh Polkadot atau DOT. Keunggulannya adalah mampu menghubungkan berbagai jenis blockchain berbeda.
Pengguna bisa melakukan transaksi semisal mengirim data atau aset antar blockchain berbeda. DOT punya fungsi sebagai token tata kelola sehingga para pengguna bisa berpartisipasi dan memberi voting jika ada perubahan protocol. Pengguna juga bisa membuat para-chain dengan cara bonding token DOT.
4. Binance Coin
Nama Binance sudah terkenal di seluruh dunia sebagai market kripto terbesar. Kini Binance memiliki mata uang crypto yang dinamakan BNB yang juga naik daun di kalangan investor.
Manfaat Binance Coin ini adalah mendukung pertukaran cryptocurrency wallet to wallet. Pengguna bisa menggunakan BNB untuk mendapatkan diskon biaya trading atau benefit lain di bursa Binance.
5. Solana
Mata uang crypto bisa naik daun juga berkat utilitasnya. Misalnya seperti Solana atau dikenal dengan SOL yang dibuat oleh Solana Foundation pada tahun 2020.
Solana punya blockchain yang open source untuk pembuatan aplikasi kripto lain. SOL juga adalah mata uang asli yang dibuat dari blockchain Solana sendiri. Sekarang ini nilai tukar Solana mencapai lebih dari 400 ribu rupiah per buahnya. Lumayan berharga sebagai sebuah aset.
6. Tether
Berbeda dengan mata uang digital di atas, Tether adalah crypto berjenis stablecoin. Artinya nilainya mengikuti mata uang konvensional seperti dollar AS. Nilainya tidak fluktuatif atau mengalami volatilitas.
Harga Tether selalu $1 tiap koinnya dan memang dirancang seperti itu supaya dapat dikonversi kepada dolar AS. Hanya saja, belakangan ini Tether juga menunjukkan ketidakstabilan yang nilainya kadang menurun seperti sifat crypto lain. Meskipun tidak begitu drastis.
7. Chainlink
Nama crypto Chainlink mencerminkan fungsinya sebagai oracle yang menjadi solusi dalam menjembatani blockchain dengan teknologi off-chain. Sebagai penjelasan, oracle adalah entitas yang menghubungkan antara data-data konvensional dengan sistem terdesentralisasi.
Selain itu, Chainlink memberikan kesempatan kepada blockchain untuk berinteraksi dengan data dunia luar. Oleh karena itulah crypto ini juga bisa dikatakan sebagai penyedia suplai informasi dari dunia luar kepada sistem blockchain.
Kini Chainlink merupakan perantara yang penting dalam operasi blockchain. Wajar saja jika mata uang digital ini digandrungi banyak orang.
Di antara mata uang crypto di atas, mana yang paling kamu minati? Kamu bisa melakukan investasi di Indodax dengan mengunjungi website resminya dan login akun Indodax milikmu. Kabar baiknya, Indodax merupakan lowest trading fee mulai dari 0 rupiah, lho. Ini adalah nilai trade fee terendah dibandingkan platform lain untuk retail user.
Jika ingin tahu lebih banyak atau malah masih bingung soal investasi aset kripto, kamu bisa belajar mengenai trading mata uang crypto ini di Indodax Academy. Ini pasti sangat membantu bagi pemula dan juga menambah ilmu buat kamu yang sudah berpengalaman.
Sumber:
Cnbcindonesia.com
Investor.id
Iim Rohimah adalah content writer yang meminati bidang bisnis kuliner. Minatnya ini datang dari hobi wisata kuliner, mengamati perkembangan bisnis, dan pengalaman bekerja di bidang ini.
Berkat pengalaman tersebut, ia memperoleh insight menarik, bahwa bidang usaha di ranah ini paling cepat berkembang dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat baik jika dapat terus belajar dan mengedukasi pembaca, khususnya pegiat Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.