Cara mengembangkan usaha catering ini cocok untuk Sobat yang masih pemula, tapi bisnis sudah berjalan. Mungkin pada mulanya, Sobat menjalankan usaha ini dari rumah, menggunakan peralatan yang ada, dan menawarkan menu yang Sobat kuasai.
Begitu juga dengan cakupan pelanggan yang masih dalam jumlah kecil, hanya menjangkau jarak yang dekat, dan keuntungan yang masih sederhana juga.
Tidak jarang juga Sobat Kuliner yang sudah berpengalaman dan punya usaha katering sejak lama, tapi ingin mengikuti perkembangan saat ini. Misalnya ingin mengadopsi media digital supaya lebih kekinian dan bisa menghadapi perubahan.
Nah, jika Sobat kemudian berencana mengembangkan bisnis kuliner ini menjadi lebih besar dan tahan persaingan, kini saatnya meniti step selanjutnya. Apa sajakah itu? Yuk, simak selengkapnya.
Cara Mengembangkan Usaha Catering Menjadi Besar Agar Makin Cuan
Bisnis kuliner adalah jenis industri yang menyumbang Produk Domestic Bruto (PDB) paling tinggi di Indonesia sejak lama. Hal ini seperti disampaikan oleh CNBC Indonesia, industri kuliner menyumbang hingga 41,4% dari keseluruhan industri.
Sedangkan dari tahun 2017 hingga 2023, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kategori makanan dan minuman masuk dalam jenis industri pengolahan atau manufaktur yang menempati urutan teratas sebagai penyumbang PDB di tanah air.
Sebagai pebisnis di bidang ini, peluang Sobat terbilang besar. Tinggal bagaimana mengembangkannya dan bisa bersaing di pasaran. Nah, untuk itu, perlu strategi yang jitu untuk menjalankannya. Ini langkah yang bisa Sobat jalankan.
1. Perjelas Kembali Segmen Pasar
William Susilo Yunior yang merupakan Co-Founder & Chairman Gorry Gourmet, sebagaimana ia sampaikan di CNBC Indonesia, bahwa kesuksesan sebuah uaha catering terletak pada kejelasan segmen pasar.
Bisnis catering harus melihat segmen pasar dulu, bagaimana kebutuhan calon customer, barulah menentukan jenis usaha dan produk yang ingin ditawarkan.
William juga pada awalnya menawarkan produk catering yang menunya general. Namun, semakin lama ia berkecimpung di lini usaha ini, ia semakin melihat segmen yang khusus.
Dia melihat banyaknya customer yang punya penyakit tertentu tapi layanan catering yang menawarkan produk catering sehat masih jarang. Maka, di situlah ia mendirikan Gorry Gourmet yang memproduksi masakan sehat.
Berkurangnya pelanggan kadang bukan karena Sobat tidak berpengalaman, tapi mungkin karena semakin banyaknya pesaing dan perkembangan bisnis yang pesat.
Jika Sobat sudah menjalankan bisnis ini cukup lama dan ada kendala dalam menentukan siapa pelanggan yang tepat, kini saatnya menggali kembali siapa target pasar yang sesuai. Apakah mau menawarkan catering rumahan, catering pernikahan, catering anak sekolah, catering sehat, dan sebagainya.
2. Membuat atau Memperbaiki Nama Brand
Jangan salah, nama brand punya pengaruh yang besar untuk kesuksesan bisnis. Orang harus menyebut nama usaha Sobat setiap kali mereka menceritakannya kepada orang lain.
Begitu juga saat proses pemasaran, baik secara digital atau non-digital. Adanya nama yang bagus dan khas akan menarik minat pelanggan.
Sebuah nama bisnis catering harus mencerminkan produk atau filosofi bisnis Sobat. Apakah itu mengisyaratkan jenis produknya apa, mencerminkan cita rasa kuliner yang Sobat jual, atau bagaimana produk Sobat membantu mengatasi problem yang dimiliki pelanggan.
Misalnya, nama brand yang mencerminkan cita rasa kuliner adalah “Seblak Dower” yang membuat pelanggan membayangkan bagaimana pedasnya seblak tersebut.
“Pisang Leleh” mencerminkan bagaimana isian pisang goreng berupa cokelat yang meleleh saat digigit.
Begitu juga dengan “MealFit” yang merupakan kuliner dengan menu khusus untuk diet sehat. Mendengarnya atau melihat logonya, orang langsung tahu bahwa bisnis tersebut menjual apa.
Nama merek bisnis harus mudah diingat, mudah dituliskan, dan juga mudah diucapkan, ya Sobat. Ini juga bisa berpengaruh kepada pemasaran nantinya.
3. Evaluasi Kualitas Produk dan Layanan
Melakukan evaluasi terhadap produk dan layanan terbilang sangat penting bagi sebuah usaha yang sudah berjalan.
Seringkali seorang pebisnis akan semakin sukses justru dengan sering melakukan evaluasi terhadap produk dan layanannya.
Ini merupakan cara mengembangkan bisnis catering yang efektif, karena Sobat bisa mengantisipasi segala kekurangan dan memperbaikinya.
Evaluasi juga bisa mengenali keunggulan bisnis sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkannya.
Caranya bisa dilakukan dengan meminta feedback dari pelanggan atau menyediakan media kritik dan saran. Apakah itu melalui media sosial, website, WhatsApp, atau formulir.
4. Atur Keuangan Bisnis Catering dengan Baik
Aspek keuangan bisnis dangat penting untuk Sobat perhatikan. Setelah usaha sudah berjalan dan Sobat merasa tidak melihat adanya perkembangan, maka bisa jadi masalahnya terletak pada keuangannya.
Manfaat mengatur keuangan bisnis adalah membantu Sobat memahami situasi keuangan bisnis saat ini. Hal ini termasuk mengetahui berapa banyak uang yang Sobat hasilkan dan belanjakan, serta berapa banyak uang yang Sobat miliki saat ini di tabungan.
Evaluasi ini juga dapat membantu melihat di mana uang tersebut dihabiskan dan mencari cara untuk mengurangi pengeluaran.
Setelah Sobat memahami situasi keuangan saat ini, Sobat bisa mulai membuat rencana untuk kelanjutan bisnis. Apakah sebaiknya menumbuhkan bisnis, membeli peralatan baru, atau bahkan membuka lokasi baru.
5. Mengembangkan Modal
Poin ini sedikit berbeda dengan mengatur keuangan. Jika mengatur keuangan fokus kepada evaluasi, pemetaan pengguaannya secara optimal untuk bisnis, maka aspek pengembangan modal bisa dengan menambah pemasukan dari luar.
Jika diawal adalah usaha catering rumahan dengan modal 3 jutaan, maka kini Sobat bisa memutuskan untuk meminjam dana tambahan dari bank, lembaga pinjaman, atau dari orang terdekat yang memang bersedia mendukung bisnis.
Pilihan ini bisa Sobat lakukan jika sudah melihat potensi bisnis catering yang menjanjikan.
Misalnya, Sobat saat ini membutuhkan peralatan baru yang bisa menambah jumlah produk, mempercepat pelayanan, dan sebagainya, karena permintaan yang naik pesat. Sedangkan Sobat memiliki modal terbatas.
Nah, jika hal ini terjadi, tidak ada salahnya meminjam dana dari luar untuk meningkatkan penjualan.
6. Gunakan Pemasaran Online dengan Maksimal
Masih dari CNBC Indonesia, pemasaran online merupakan strategi zaman now yang memang sudah menjadi keharusan. Pemasaran online membuat bisnis Sobat bisa mengikuti perubahan dan terus bersaing dengan kompetitor.
Pemasaran digital saat ini bisa dilakukan melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan sebagainya. Bahkan, Sobat juga bisa mendaftarkan bisnis di aplikasi ojek online supaya bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan mudah.
Saat ini banyak orang memesan layanan catering atau menu tertentu melalui marketplace atau ojek online. Apalagi jika itu adalah catering diet atau catering sehat yang memang dibuthkan secara khusus secara harian.
Jika jenis usaha Sobat kurang memungkinkan untuk dijual secara online, bisa juga melakukan inovasi dengan menjual menu catering frozen, di mana pelanggan tinggal memanaskan di microwave saat ingin mengonsumsinya kapan saja.
7. Menjaga Pelayanan yang Memuaskan
Tidak hanya produk makanannya yang perlu Sobat perhatikan, tapi juga pelayanan. Boleh mulai evaluasi juga apakah pelayanan catering selama ini sudah baik atau belum memenuhi target.
Seperti halnya kualitas produk, Sobat juga bisa mengetahui kepuasan pelanggan dari feedback mereka atau kritik dan saran. Di situ akan Sobat ketahui aspek apa saja yang perlu dipertahankan, ditingkatkan, atau diperbaiki.
Aspek pelayanan ini tidak hanya soal komunikasi yang baik dan ramah kepada pelanggan, tapi juga mencakup kemudahan dalam transaksi. Misalnya apakah pelanggan mudah dalam memesan, pengiriman, dan juga pembayaran.
Jika selama ini Sobat menerima pembayaran uang cash dan transfer bank, kini sudah waktunya menerima beragam metode seperti QRIS atau dalam bentuk BRIVA.
Pelayanan yang baik, mudah, dan memuaskan akan meningkatkan minat pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
_______________
Demikian ulasan tentang 7 cara mengembangkan usaha catering menjadi besar dan makin cuan. Tips ini juga bisa menjadi langkah yang efektif untuk mengikuti perubahan dan persaingan bisnis yang penuh risiko.
Bagi Sobat yang masing punya pertanyaan atau ingin request tips dan informasi seputar bisnis kuliner, bisa sampaikan di kolom komentar, ya. Yuk, baca artikel selanjutnya tentang analisis SWOT usaha catering supaya bisnis kuliner Sobat makin sukses.
Tidak lupa, bagi Sobat yang sudah punya bisnis di bidang kuliner, bisa kontak admin jika ingin melakukan kerjasama pemasaran.
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20190208154643-74-54532/bisnis-katering-zaman-now
https://www.bi.go.id/SEKI/tabel/TABEL7_1.pdf
https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20190208155147-74-54534/ingat-tiga-pasal-ini-sebelum-mulai-bisnis-kuliner
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-5-cara-mengatur-keuangan-untuk-usaha-kecil/
https://koinworks.com/strategi-bisnis/katering/strategi-membangun-bisnis-katering-agar-semakin-berkembang/
Iim Rohimah adalah content writer yang meminati bidang bisnis kuliner. Minatnya ini datang dari hobi wisata kuliner, mengamati perkembangan bisnis, dan pengalaman bekerja di bidang ini.
Berkat pengalaman tersebut, ia memperoleh insight menarik, bahwa bidang usaha di ranah ini paling cepat berkembang dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat baik jika dapat terus belajar dan mengedukasi pembaca, khususnya pegiat Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.
Bisnis usaha catering ini memang butuh ketelatenan dan modal yang cukup baik. Jika tidak ada strategi pengelolaannya akan berisiko juga kedepannya. Harus dikelola dengan baik
Menurut saya kualitas rasa dan tampilan atau packaging juga wajib diperhatikan untuk bisnis kuliner mah
Secara orang mau makan kalau udah ngiler duluan kan?
Tertarik banget nih, sama usaha catering. Kebetulan tinggal di lingkunga orang kantora semua, mereka lebih suka beli makanan catering karena praktis.
Usaha di bidang kuliner memang tidak akan ada matinya ya. Selama masih ada manusia di muka bumi ini maka kuliner akan jadi kebutuhan utama.
Peluang ini bagi orang yang jeli tentu saja bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk membangun bisnis sekuat mungkin
Jadi teringat beberapa tahun lalu pernah menjalani bisnis catering kak. Berhenti karena mengurus bapak yang sakit.
Mau mulai lagi masih berat. Kayaknya artikel ini cocok buat motivasi aktif kembali di bisnis catering.
Selain rasa makanan, pelayanan juga penentu bisnis apapun untuk terus jalan.
Pengalaman pribadi sebagai customer sih.
Walau makanan enak, tapi pelayanan gada ramah-ramahnya, ketus, ogah balik lagi.
Bisnis kuliner memang Masih besar prospeknya. Tapi memang diperlukan keberanian serta riset pasar juga ya kak, sebelum terjun ke dunia bisnis kuliner.
Menurutku kunci dari usaha kuliner itu rasanya. Kalau udah membekas di lidah pasti orang bakal balik beli lagi dan lagi. Yah kalau rasanya dah enak tinggal dimaksimalin aspek yang lain.
Wow, bisnis catering jadi penyumbang PDB tertinggi. Tapi emang sih ya, setiap hari orang tuh butuh makan dan minum. Kalau usaha catering mau sukses, emang mesti ada upaya lebih ya.
Wah jadi kepikiran bisnis kalau gini, Sekarang orang-orang mulai lebih peduli terhadap masalah makanan mulai dari kadar gizi protein sampai mulai ramai tren clean food mungkin bisa di coba kali ya.. apalagi modalnya masih bisa kejangkau.
Menu bervariasi biar tidak bosen memakannya. Bahkan jaman sekarang menu sehat lagi gemari untuk bisnis katering
mengelola usaha catering ternyata harus dipersiapkan dengan baik juga ya. apalagi kalau memang mau makin berkembang dan maju, harus siap banget
Omong-omong tentang metode pembayaran via QRIS atau dalam bentuk BRIVA mungkin belum semua pengusaha menggunakannya, tetapi pelan-pelan semua bisa dipelajari agar bisnis makin berkembang, ya, Mba.
ya, makin banyak layanan catering menu tertentu, seperti katering diet, menu gluten free, dll. katerung diet juga ada macam-macam, untuk diabetes, untuk anak autis, dll. artinya pasarnya makin terbuka lebar
Ada temanku yang awalnya bawain anaknya bekal sehat sekolah, anak lain tertarik emaknya ikut pesan..lama-lama buka catering anak sekolah dan setelah sekian tahun, berkembang jadi catering berbagai acara. Salut aku! Memang mengembangkan usaha catering perlu mengikuti perubahan dan bersiap akan persaingan bisnis yang penuh risiko
Punya nama brand memang kudu yang simple dan mudah diingat, agar menarik pelanggan untuk bolak-balik memesan produk kita.
Alhamdulillahnya banyak penyedia catering sehat sekarang ini ya. Tapi kalau saya pribadi, bisnis catering ini selain keuntungannya besar resikonya juga tinggi ya. Jadi memang kudu pinter-pinter menganalisis dan mengatur manajemennya memang