Bagaimana bisnis plan ayam geprek yang lengkap dan mudah untuk dijalankan? Ini bisa menjadi gambaran yang aplikatif untuk Sobat Kuliner yang ingin mencoba membuka usaha yang lagi trend ini.
Hampir semua orang suka ayam. Muda tua, anak dan dewasa suka ayam. Apalagi ayam goreng crispy. Nah, inovasi belakangan ini adalah ayam crispy yang ditumbuk plus dibubuhi varian sambal sedang sangat hype di dunia kuliner.
Baca juga : 5 Resep Ayam Geprek untuk Jualan Lengkap Plus Varian Sambalnya
Saya saja sangat suka menu ayam geprek, lho. Rasa pedas khas Indonesianya begitu lekat dan memikat di lidah. Sambalnya meresap ke dalam celah-celah daging dan tulang yang telah digeprek, membuat selera makan naik ke ubun-ubun. Hahaha…
Ini juga yang dirasakan banyak pelanggan hidangan menu satu ini. Makanya tidak heran jika usaha ayam geprek banyak yang melirik. Entah kaum muda yang baru lulus, pebisnis ulung, sampai artis pun tidak ketinggalan membuka usaha kuliner ini.
Salah satu bisnis kuliner ayam geprek yang kita kenal adalah Ayam Geprek Bensu milik artis Ruben Onsu. Brand usaha ini terkenal di media tanah air dan hadir dekat di banyak kota tempat tinggal kita.
Lalu, bagaimana dengan Sobat Kuliner yang tertarik membuka usaha ayam geprek sendiri? Nah, peluang usaha ayam geprek ini masih bagus, kok. Asalkan punya bisnis plan ayam geprek yang aplikatif dan perhitungannya matang.
Bagaimana gambaran bisnis plan ayam geprek lengkap untuk para pebisnis kuliner yang baru memulai usaha ini? Yuk simak selengkapnya.
Bisnis Plan Ayam Geprek Lengkap
Ini adalah gambaran singkat bisnis plan ayam geprek yang singkat supaya lebih memudahkan Sobat Kuliner dalam merencanakan usaha ini. Bisnis plan ayam geprek lengkap dan lebih detail insyaallah saya posting selanjutnya atau bisa Sobat cari di berbagai referensi Google.
Apa Saja yang Perlu Disiapkan Sebelum Memulai Bisnis Ayam Geprek?
Hal-hal penting yang perlu Sobat Kuliner siapkan sebelum memulai usaha ini adalah membuat bisnis plan yang matang, lokasi, target pasar, pelayanan, strategi pemasaran, perizinan yang dibutuhkan, variasi menu, dan harga yang ditawarkan.
1. Bisnis Plan
Fungsi membuat bisnis plan adalah memandu jalannya usaha kuliner ke depannya supaya lebih terorganisir. Biasanya bisnis plan berisi rencana dan strategi lengkap mencakup konsep dan aplikasinya nanti di lapangan.
Ringkasan eksekutif bisnis plan makanan atau business plan ayam geprek ini juga bisa berguna jika Sobat ingin mengajukan pinjaman modal. Untuk meyakinkan pemberi modal, pastinya harus memiliki bisnis plan yang meyakinkan dan professional. Bentuknya bisa berupa cetakan bersampul yang rapi dan menarik.
2. Menentukan Lokasi
Lokasi bisnis kuliner sangat penting dalam menarik pelanggan. Tempat strategis biasanya harus berlokasi di lingkungan ramai dan pasti banyak orang membutuhkan makan siap saji. Misalnya perkantoran, kampus, atau pusat kota.
Meskipun ramai, jika lokasinya di perumahan, mungkin lebih sedikit peminat karena lingkungan rumah tangga umumnya lebih memilih memasak sendiri di rumah. Jadi, sasaran pembeli juga harus jelas, yaitu menarget mereka yang memang tidak sempat memasak misalnya.
3. Perjelas Target Pasar
Menentukan target pasar atau siapa yang akan menjadi pembeli ayam geprek Sobat. Ini ada hubungannya juga dengan lokasi nantinya.
Apabila ingin menarget kaum mahasiswa, maka nanti lokasi juga pasti harus dekat kampus. Kemasan dan konsep kedai makan juga tentunya menyesuaikan dengan gaya kaum muda dan pelajar ini. Harganya juga pasti harus sesuai dengan kantong mahasiswa.
Ini penting karena tanpa adanya rencana calon pembeli, maka nantinya konsep usaha dan yang lainnya ikut samar dan kurang terarah.
4. Rencanakan Juga Soal Pelayanan
Pelayanan ini tidak kalah pentingnya. Banyak pelanggan bisa betah untuk kembali karena pelayanan yang ramah, cekatan, menyenangkan. Jika Sobat ingin merekrut karyawan, pastikan memilih orang yang komunikasinya baik, ramah, rajin bekerja, dan cekatan.
Pasti Sobat juga sering menjadi pelanggan sebuah tempat makan, ya. Akan menyenangkan jika karyawannya ramah dan cepat melayani pesanan.
Sebaliknya, pelayanan yang lambat, wajahnya tidak menyenangkan, kurang sopan, tentunya tidak ingin kembali lagi ke tempat makan tersebut.
Bahkan, jika mungkin, upayakan pelayanan hingga hal sepele seperti selalu sedia uang kembalian, tidak membebani pelanggan dengan tawaran menu yang tidak mereka minta, dan segala hal yang sekiranya bisa mengganggu kenyamanan pelanggan.
5. Strategi Pemasaran
Sebelum memulai bisnis kuliner, strategi pemasaran juga harus sudah direncanakan. Apakah akan menggunakan media digital atau tidak, menggunakan model marketing seperti apa, dan apakah bagian pemasaran akan dikerjakan sendiri atau mau merekrut bagian pemasaran khusus.
Ini ada kaitannya dengan budget, besar tidaknya skala usaha, dan kesiapan skill marketing. Biasanya, jika ada budget lebih, pemasaran bisa dibantu oleh digital agency. Siapkan dana dan banyak menggali informasi seputar jasa marketing agency seperti ini sebelumnya supaya mantap memutuskan.
Namun, jika ingin melakukannya sendiri, pastikan sudah mempelajari ilmu pemasaran secara umum supaya nantinya bisa membuat usaha kuliner dikenal dan menarik pelanggan.
6. Menganalisis Kompetitor
Selain mempersiapkan hal di atas, Sobat juga perlu menganalisis kompetitor. Siapa saja dan ayam geprek mana saja yang menjadi saingan. Ini karena bisnis makanan ayam geprek sudah banyak yang melakoni.
Menganalisis pesaing bisa dengan melihat bagaimana konsep usaha, menu, rasa, pelayanan, cara pemasaran, dan sebagainya. Pastikan usaha makanan ayam geprek yang akan Sobat buat memiliki nilai plus dan keunikan dibanding kompetitor.
Jika menu yang ditawarkan pesaing misalnya ayam geprek sambal balado, sambal ijo, dan keju mozarella, maka Sobat perlu membuat resep ayam geprek lain supaya pelanggan penasaran dan dapat cita rasa berbeda.
Begitu juga aspek lain seperti pemasaran, pelayanan, dan lain-lain.
7. Menentukan Variasi Menu
Setelah mengamati kompetitor, barulah menentukan menu yang akan ditawarkan. Meski demikian, menu yang sama dengan kompetitor bukan masalah jika siap melakukan pemasaran yang bagus. Jadi, tetap punya tempat di hati pelanggan.
Variasi menu ini penting supaya pelanggan bisa kembali lagi dan mencoba rasa lain. Jadi bisa punya pelanggan tetap karena mereka tidak bosan.
8. Harga
Murah atau mahal sebenarnya bukan masalah jika sesuai dengan cita rasa dan pelayanannya. Meski begitu, semakin hemat di harga, umumnya pelanggan lebih suka.
Ini juga disesuaikan dengan target pasar, ya. Jika targetnya pelajar, masyarakat desa, atau kaum menengah ke bawah, pastinya harga harus lebih murah.
Tidak menutup kemungkinan kalangan masyarakat dengan ekonomi dan gaya hidup tinggi juga tertarik mencoba ayam geprek yang Sobat punya.
9. Jika Melayani Pesan Antar, Perlu Memperhatikan Kemasan
Apakah usaha kuliner ayam geprek Sobat mau dilakukan secara online atau menerima pesanan antar, maka kemasan juga penting diperhatikan.
Kemasan berperan penting dalam meningkatkan daya tarik dan kenyamanan juga. Bayangkan jika mengemas ayam geprek dengan dus makan yang polos dan kusam, tentunya mengganggu kesan dan selera makan juga.
Kemasan juga berfungsi membuat makanan terhidar dari tumpah, penyet, dan membuat mudah dibawa. Jadi, kemasan yang baik jika memenuhi kriteria ini.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) Bisnis Kuliner Ayam Geprek
Perkiraan waktu operasional selama 28 hari
Modal awal
Perlengkapan masak = Rp 1.800.000
Peralatan makan = Rp 1.200.000
Meja lesehan = Rp 2.000.000
Meja Kursi Pelayan = Rp. 1.500.00
Media promosi (banner dan flyer) = Rp 400.000
Lain-lain = Rp. 1.000.000
Total = Rp 7.900.000
Biaya Operasional Satu Bulan
Gaji karyawan 2 x 1.200.000 = Rp 2.400.000
Ayam potong per kg Rp 34.000 x 20 x 28 hari = Rp 19.040.000
Bumbu @60.000 x 28 hari = Rp 1.680.000
Lain-lain = Rp 1.000.000
Total = Rp 24.120.000
Perkiraan Penjualan
Laku sebanyak 200 porsi per hari, dengan harga rata-rata Rp. 12.000
200 x Rp 12.000 x 28 hari = Rp 67.200.000
Laba Bersih
Penjualan – biaya operasional satu bulan
Rp 67.200.000 – Rp 24.120.000 = Rp 43.080.000
Ini adalah perkiraan keuntungan dalam menjalankan bisnis kuliner ayam geprek. Sobat Kuliner bisa membuat perkiraan sendiri dengan menganalisis berbagai harga barang dan keperluan untuk modal. Keuntungannya mungkin bisa lebih kecil atau lebih besar. Bahkan bisa jauh berbeda. Silahkan membuat hitungan sesuai rencana bisnis Sobat sendiri.
Biasanya setiap daerah dan tempat membeli perlengkapan maupun gaji karyawan dan sebagainya punya rate harga berbada satu sama lain. Silahkan survey lapangan terlebih dahulu untuk membuat perhitungan modal awal dan biaya operasional usaha supaya hitungannya lebih tepat.
Nah, itulah contoh bisnis plan ayam geprek lengkap dan sederhana yang sangat mudah dipahami dan dijalankan. Semoga sukses.
Iim Rohimah adalah content writer yang meminati bidang bisnis kuliner. Minatnya ini datang dari hobi wisata kuliner, mengamati perkembangan bisnis, dan pengalaman bekerja di bidang ini.
Berkat pengalaman tersebut, ia memperoleh insight menarik, bahwa bidang usaha di ranah ini paling cepat berkembang dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat baik jika dapat terus belajar dan mengedukasi pembaca, khususnya pegiat Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.