Generasi milenial memiliki persentase membeli rumah lebih rendah jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Meski begitu, sebenarnya membeli rumah bukan hal yang tidak mungkin bagi para generasi muda. Terutama dengan adanya KPR milenial yang akan memudahkan generasi muda untuk mendapatkan rumah impiannya. Lalu, apa saja produk KPR milenial dan bagaimana tips membelinya?
Mengenal Apa Itu KPR Milenial, Produk, dan Tips Membelinya
KPR Milenial merupakan sebuah skema khusus yang dirancang bagi para generasi muda yang berminat membeli sebuah hunian. Kehadiran program ini bertujuan untuk membantu generasi milenial agar bisa mendapatkan rumah impian dengan lebih mudah.
Saat ini, ada beberapa produk KPR milenial yang hadir di Indonesia. Salah satu produk KPR milenial terbaik yang sangat direkomendasikan untuk generasi muda adalah KPR Syariah Danamon. Membeli rumah adalah tanggung jawab besar bagi generasi muda, sehingga tidak boleh disepelekan. Jika kamu berencana membeli rumah impian di usia muda, sebaiknya cek dulu beberapa tips membeli rumah KPR untuk milenial berikut ini.
1. Siapkan Tabungan yang Cukup
Meskipun membeli rumah KPR bisa dicicil, namun kamu tetap harus menyiapkan sejumlah tabungan. Untuk apa? Tabungan tersebut dibutuhkan untuk membayar DP rumah. Agar bisa mempunyai modal untuk membayar DP rumah, pastikan kamu menyisihkan penghasilan untuk ditabung.
Hitung berapa besar kemampuan menabung setiap bulannya. Pastikan juga berapa lama kamu akan menabung sampai bisa memenuhi jumlah DP yang harus dibayar untuk pembelian rumah. Langkah ini harus dilakukan secara konsisten agar tabungan membayar DP rumah cepat terkumpul.
2. Pilih KPR yang Jangka Waktunya Lama
Saat membeli rumah KPR, pastikan untuk menyesuaikan dengan kemampuan finansial. Jika ingin biayanya lebih ringan, ada baiknya untuk memilih KPR yang memiliki jangka waktu lama. Umumnya, generasi muda dengan usia 20 tahunan bisa mendapatkan cicilan maksimal 20-25 tahun.
3. Gunakan Jasa Kredit DP Rumah
Perlu kamu tahu bahwa sekarang sudah ada yang menyediakan jasa untuk mencicil DP pembelian rumah. Biasanya, cicilan DP rumah tersebut bisa dibayar dalam jangka waktu 12 – 24 kali. Dengan adanya jasa ini, maka generasi muda yang belum memiliki DP bisa tetap melakukan pembelian KPR.
4. Cek Keuntungan yang Ditawarkan
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah KPR, sebaiknya cek apa saja kelebihan yang ditawarkan oleh program tersebut. Pastikan keuntungan yang ditawarkan memang cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai tergiur dengan banyaknya keunggulan yang ditawarkan, padahal kamu tidak membutuhkannya.
5. Beli dan Kontrakkan Rumah KPR
Jika sudah memiliki DP untuk membeli rumah dan pengajuan KPR telah disetujui, maka kamu sudah bisa mulai menggunakan rumah tersebut. Jika rumah yang dibeli sudah dalam kondisi yang siap huni, namun kamu belum mau menempati, sebaiknya kontrakkan saja rumah tersebut.
Mengontrakkan rumah sangat menguntungkan karena hasilnya dapat digunakan untuk membantu membayar cicilan rumah selanjutnya. Selain itu, cara ini juga memungkinkan rumah jadi lebih terawat daripada tetap kosong tanpa penghuni.
Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian apa itu KPR, rekomendasi produk, serta bagaimana tips membelinya. Melalui penjelasan di atas, tentu bisa menambah pengetahuan mengenai produk KPR milenial. Jika tertarik untuk membeli rumah Anda bisa memilih KPR Syariah dari Bank Danamon.
KPR Syariah dari Bank Danamon memiliki banyak tujuan pembiayaan seperti pembiayaan properti baru atau bekas, pembiayaan properti inden, pembiayaan kavling siap bangun, pembiayaan multiguna, hingga Take Over (Balance Transfer) dan Top Up. Bersama Danamon, wujudkan memiliki rumah impian dengan proses yang mudah.
Iim Rohimah adalah content writer yang meminati bidang bisnis kuliner. Minatnya ini datang dari hobi wisata kuliner, mengamati perkembangan bisnis, dan pengalaman bekerja di bidang ini.
Berkat pengalaman tersebut, ia memperoleh insight menarik, bahwa bidang usaha di ranah ini paling cepat berkembang dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat baik jika dapat terus belajar dan mengedukasi pembaca, khususnya pegiat Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.