Jika Sobat ingin mencoba usaha makanan yang bisa dititipkan di warung, bisa mengintip 7 jenis cemilan yang bakal saya paparkan di sini, ya.
Usaha kuliner ini cocok buat Sobat yang tidak begitu banyak waktu luang tapi tetap ingin menjalani bisnis. Caranya dengan menitipkan di warung dan membagi laba dengan owner warung. Umumnya pemasok( pembuat menu jualan) akan memastikan harga tetap dan yang punya warung menentukan sendiri harganya.
7 Rekomendasi Usaha Makanan yang Dititipkan di Warung
Apa saja sih inspirasi usaha makanan yang bisa dititipkan di warung? Biasanya cemilan kering paling saya rekomendasikan karena tahan lama.
Walaupun demikian, saya juga menambahkan satu jajanan es yang memang banyak pula penggemarnya. Bisa juga menjajakan jajanan 1000an untuk jualan lalu menaruhnya di warung. Simak saja selengkapnya di bawah ini, ya Sobat.
1. Keripik Singkong
Keripik singkong ialah tipe usaha makanan ringan serba 5000 yang sudah ada sejak lama. Tidak heran kalau bisnis tersebut menjadi andalan banyak orang ketika ingin mencari pendapatan sampingan.
Pakai strategi marketing yang tepat pada saat menitipkannya di warung. Misalnya menambah variasi rasa atau kemasan yang menarik dan beda.
2. Mie Lidi
Dengan modal dana yang tidak terlalu besar, Sobat dapat membuka usaha mie lidi dan menjualnya dengan harga yang cocok dengan kantong pelajar hingga mahasiswa.
Prospeknya menguntungkan dan penggemar selalu ada tanpa kenal musim. Apalagi sejak dari dahulu sampai saat ini mie lidi ini jadi cemilan yang banyak diburu oleh anak- anak.
3. Es Lilin
Bisnis kuliner cemilan dititipkan warung selanjutnya ada serba serbi es lilin. Nah es lilin sendiri banyak sekali ragam jenisnya, seperti es jely, es coklat, serta bermacam ragam varian rasa es. Usaha ini recommended karena mudah sekali dalam membuatnya.
Sesudah itu Sobat tinggal titipkan saja di warung- warung yang ada freezernya. Apabila tidak terdapat freezer maka Sobat dapat memakai termos kecil yang berisi es, kemudian sejumlah es lilin Sobat pun tinggal dimasukkan di dalam termos. Untuk penjualan biayanya serta pembagian hasilnya Sobat dapat samakan seperti di atas.
4. Basreng
Basreng alias bakso gorang ialah produk makanan ringan yang terbuat dari irisan bakso yang digoreng. Supaya banyak peminatnya, Sobat dapat meningkatkan kombinasi bumbu supaya menambah cita rasanya.
Sobat dapat menyesuaikannya dengan pasar, bisa menggunakan rasa pedas, keju, balado, manis pedas dan lain sebagainya.
5. Gethuk
Gethuk atau getuk ialah salah satu santapan camilan tradisional yang banyak disukai masyarakat karena rasanya yang lezat serta dapat dijadikan sebagai penunda lapar. Getuk berasal dari Magelang, Jawa Tengah, dan terbuat dari bahan utamanya yaitu singkong.
Sobat dapat membungkusnya dalam kemasan plastik mika ukuran kecil atau sedang dan dititipkan di warung- warung sekolah maupun di toko dekat gedung perkantoran.
6. Rujak Buah
Siapa yang tidak tahu dengan rujak buah? Makanan khas Indonesia ini berisikan aneka buah- buahan segar, yang ditambahkan dengan bumbu kacang, gula merah, serta cabe. Nah, bila Sobat ingin menitipkan produk makanan ini, sebaiknya memilah toko yang menyediakan lemari pendingin sehingga produk bakal lebih tahan lama.
7. Makaroni Pedas atau Asin
Tipe usaha makanan yang bisa dititip di warung- warung berikutnya ialah makaroni. Kiat membuatnya cukup simpel dan keuntungannya sangat menggiurkan.
Bila Sobat kesulitan memproduksinya sendiri, Sobat bisa membeli cemilan makaroni yang siap makan dalam kemasan curah. Setelah itu, kemas dalam kertas atau plastic yang menarik.
Demikian inspirasi usaha makanan yang bisa dititipkan di warung yang dapat Sobat coba. Tidak hanya makanan kering dan es lilin, Sobat juga dapat mencoba jenis makanan lain, kok. Tentukan saja yang sekiranya gampang dibuat serta banyak penggemarnya.
Iim Rohimah adalah content writer yang meminati bidang bisnis kuliner. Minatnya ini datang dari hobi wisata kuliner, mengamati perkembangan bisnis, dan pengalaman bekerja di bidang ini.
Berkat pengalaman tersebut, ia memperoleh insight menarik, bahwa bidang usaha di ranah ini paling cepat berkembang dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat baik jika dapat terus belajar dan mengedukasi pembaca, khususnya pegiat Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.