Dari pesona istana-istana kuno yang megah, hingga kemeriahan kehidupan malam di jalanan Gangnam, Seoul selalu menyimpan cerita yang penuh makna dan kenangan.
Saat berada di Seoul, selalu ada hal-hal baru yang layak untuk dijelajahi, di mana kamu akan dimanjakan dengan budaya, sejarah, dan kehidupan kota yang tidak pernah tidur ini.
Salah satu budaya yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Kota Seoul adalah kebiasaan minum teh tradisional Korea, sebuah budaya yang telah eksis selama berabad-abad silam.
Di samping budaya minum tehnya yang ikonik, pilihan harga tiket pesawat Jakarta Seoul yang beragam juga jadi alasan mengapa kamu wajib pergi ke kota ini.
Oleh karena itu, segera dapatkan tiketmu dan mulai pelajari budaya minum teh tradisional Korea sebelum kamu berangkat Negeri Gingseng.
Mengenal Budaya Minum Teh Korea di Kota Seoul
Ketahui hal-hal menarik tentang budaya minum teh Korea di Kota Seoul sebelum kamu pergi berlibur ke sana berikut ini:
1. Nilai Seni di Dalam Upacara Minum Teh Korea
Upacara minum teh Korea di Seoul dikenal dengan istilah darye, sebuah upacara yang berfokus pada ketenangan dan kebersamaan, sehingga menciptakan ikatan sosial dan spiritual di antara penikmatnya.
Berbeda dengan upacara minum teh di negara-negara Asia Timur lainnya, upacara minum Teh Korea dihelat dengan lebih santai dan sederhana.
Secara umum, upacara ini sering dilakukan di istana kerajaan dan kuil-kuil Buddha, melibatkan gerakan yang lambat dan hati-hati saat teh dituangkan.
Saat ini, kamu juga bisa berpartisipasi di dalam upacara minum teh Korea, yang mana dapat dilakukan di pusat budaya atau rumah-rumah teh yang banyak tersebar di setiap sudut kota Seoul.
2. Kenikmatan Teh Hijau yang Populer Seantero Negeri
Teh hijau atau nokcha adalah jenis teh tradisional Korea yang paling terkenal, sekaligus menjadi salah satu teh yang sering disajikan di acara-acara kebudayaan.
Di Korea, Beseong yang terletak di wilayah Jeolla Selatan merupakan kota yang terkenal dengan ladang teh hijau berkualitas, di mana banyak rumah teh terbaik di Seoul mendapatkan pasokan daun teh dari sana.
Selain memiliki rasa yang ringan, teh ini juga menawarkan berbagai macam khasiat baik untuk kesehatan, lho!
Teh hijau Korea kaya akan kandungan antioksidan, senyawa penting yang berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan, memperkuat sistem imun, hingga membantu melawan infeksi yang menyerang tubuh.
3. Pengalaman Menyeruput Teh di Kedai-Kedai Tradisional
Jika kamu ingin merasakan budaya minum teh Korea secara lebih dekat, maka jangan lewatkan kesempatan menikmati secangkir teh di kedai-kedai tradisional Seoul.
Beberapa tempat terbaik untuk merasakannya adalah di Insadong dan Desa Hanok Bukchon, rumah bagi kedai-kedai teh autentik yang dikelola oleh keluarga secara turun-temurun.
Salah satu hal menarik dari kedai teh di Seoul adalah arsitektur bangunannya yang unik, dibangun dengan arsitektur lantai kayu, pintu bertirai, serta halaman hijau yang damai.
Selama berada di sini, kamu seperti diajak memasuki portal ruang dan waktu, menawarkan suasana yang kontras dengan hiruk pikuk Kota Seoul.
4. Budaya Minum Teh Dengan Sentuhan Modern
Meskipun kafe-kafe modern mulai bermunculan di seluruh Seoul, esensi budaya minum teh Korea dari kedai teh tradisional tetap tidak berubah.
Seiring perkembangan zaman, teh kini hadir dengan beragam produk-produk inovatif, namun tetap menjaga tradisi dan etika tradisional.
Contohnya adalah Osulloc, sebuah kafe trendi yang mengkhususkan diri pada jenis teh hijau yang di tanam di Jeju.
Di kafe ini, kamu akan dimanjakan dengan beragam produk olahan teh hijau yang memanjakan lidah, mulai dari teh latte, es krim, brownies, bolu, hingga kombucha yang merupakan minuman fermentasi teh.
Apakah kamu sudah tidak sabar merasakan kenikmatan sajian olahan teh di kafe ini? Cek harga tiket pesawat Jakarta Seoul dan booking tiketmu sekarang.
5. Menikmati Teh di Dalam Kuil Buddha
Untuk kamu yang ingin mencoba kenikmatan teh dengan pendekatan yang lebih meditatif, menghabiskan waktu beberapa hari di Temple Stay adalah pilihan yang tepat.
Temple Stay sendiri merujuk pada program wisata unik yang memungkinkanmu berkesempatan tinggal di kuil-kuil Buddha Korea.
Selama berada di tempat ini, kamu akan diajak merasakan rutinitas ritual, kehidupan sehari-hari para biarawan, hingga pengalaman spiritual Buddhisme Korea.
Di Seoul, banyak kuil-kuil Buddha yang memasukkan budaya minum teh Korea ke dalam ritual harian, menjadi simbol untuk melatih kesadaran dan rasa syukur.
6. Ketekunan di Balik Pembuatan Teh
Teh khas Korea dikenal dengan proses pembuatannya yang penuh dengan kesabaran dan kehati-hatian ekstra, jadi tidak heran jika teh akan memiliki rasa yang berbeda apabila dibuat secara kurang tepat.
Untungnya, ada beberapa pusat budaya dan rumah teh di Seoul yang sering menawarkan lokakarya, di mana pengunjung bisa mengamati dan belajar tentang cara membuat teh tradisional dengan benar.
7. Budaya Minum Teh yang Lekat Dengan Pengobatan Tradisional
Seperti yang telah disinggung, masyarakat korea tidak menganggap teh sebagai minuman penghilang dahaga biasa, namun juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan tradisional.
Teh herbal telah lama digunakan sebagai obat untuk berbagai macam keluhan, mulai dari penghilang stress hingga penambah energi.
Salah satu obat dengan bahan dasar teh paling terkenal adalah ssanghwa-cha, teh hitam yang terbuat dari campuran jujube, kayu manis, ginseng, dan tanaman herba lainnya.
Teh ini memiliki rasa sedikit pahit, dan diklaim mampu menjadi obat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh yang mujarab.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang budaya minum teh Korea di Kota Seoul. Apakah kamu ingin menjadikan teh sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang?
Sebelum itu, segera cek harga tiket pesawat Jakarta Seoul terlebih dahulu, ya! Carilah yang paling sesuai dengan preferensi yang kamu inginkan.

Iim Rohimah adalah content writer yang meminati bidang bisnis kuliner. Minatnya ini datang dari hobi wisata kuliner, mengamati perkembangan bisnis, dan pengalaman bekerja di bidang ini.
Berkat pengalaman tersebut, ia memperoleh insight menarik, bahwa bidang usaha di ranah ini paling cepat berkembang dan banyak peminatnya. Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat baik jika dapat terus belajar dan mengedukasi pembaca, khususnya pegiat Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.
